Sabtu, 02 April 2011

MENATA ULANG HIMPUNAN PEMUDA SEBATIK


SEBATIK telah melewati separuh perjalananya sebagai sebuah Daerah yang berkembang. Secara biologis, usianya memang masih muda setelah terbagi menjadi 2 kecamatan serta masuk dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Nunukan,Namun Usia Sebatik sudah lama secara historis.Kita perlu mengingat sejarah pulau sebatik tak bisa di pisahkan dari berdirinya Negara Republik Indonesia tercinta.di pulau ini,Kemiskinan, kelaparan, kebodohan dan permasalahan sosial lainya masih menjadi potret buram kondisi di SEBATIK. Kekayaan sumber daya alam yang melimpah bak fatamorgana ditengah padang pasir ketika berhadapan dengan kondisi Pulau Sebatik hari ini. Wilaya sebatik, yang oleh Multatuli di ibaratkan sebagai jamrud khatulistiwa tidak mampu memberikan kesejahteraan bagi ribuan penduduknya.Wajar karna dilihat dari segi wilayah daerah ini masih dalam tahap pembangunan,daerah yang dikenal dengan kekayaan alamnya dan ketangguhan nelayanya belum mampu mensejahterakan para nelayanya ibarat lagunya Koes Plus dipuji sedemikian rupa hingga tongkat, kayu dan batu jadi tanaman tidak mampu mensejahterakan petaninya.Sebatik hari ini, adalah amanah yang harus kita pertanggung kepada generasi muda yang akan datang demi terwujudnya masyarakat yang maju dan makmur.

Mengapa Para Pemuda?
”Berikan padaku sepuluh pemuda, dan akan ku guncang dunia” (Soekarno). Pendar optimisme Soekarno dalam pernyataan diatas masih terngiang dalam benak kita. Menekankan betapa figur pemuda merupakan pilar bagi sebuah bangsa dalam pandangan seorang pemimpin. Ia adalah sekelompok manusia yang menjadi cerminan eksistensi sebuah bangsa. Bukan cuma Soekarno yang menaruh perhatian pada pemuda, setiap pemimpin sejati pasti memberikan perhatian besar pada para pemudanya.Pemuda adalah titik tolak. Ia sangat menentukan jauh dekatnya sebuah kemajuan. Apakah kemajuan dalam skala indivisu maupun dalam skala bangsa. Dalam diri pemuda berhimpun seluruh momentum kejayaan. Momentum kejayaan fisik, kejayaan intelektual dan momentum kejayaan idealisme. Dan momentum dalam banyak kejadian tidak pernah berulang untuk kedua kalinya.Masa lalu adalah momentum terjauh dalam kehidupan kita karena ia tidak pernah kembali. Masa depan adalah momentum terjauh dalam kehidupan kita karena kita tidak pernah tahu apakah ia akan kita lewati. Masa kini itulah sebenar – benarnya momentum. Pemuda terbaik adalah mereka yang mampu memanfaatkan momentum masa kini. Mereka yang mampu mengolah momentum kejayaanya menjadi ledakan – ledakan prestasi.Tahun 2004 Indonesia memiliki 37 % pemuda yang didalam dirinya berhimpun momentum kejayaan. Bahkan sejak tahun 2000 prosentase itu tidak pernah bergeser yang menandakan sepertiga penduduk Indonesia dipenuhi dengan momentum – moentum kejayaan.
Lalu mengapa Indonesia justeru menjadi negara miskin dan terkorup justeru ditengah – tengah momentum – momentum kejayaan yang luar biasa. Mengapa momentum – momenntum itu tidak pernah menjadi ledakan – ledakan prestasi yang membuat bangsa Indonesia tercapai cita – cita kemerdekaanya yang sejati sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Paradoks momentum kejayaan ini semakin memprihatinkan saat kita memiliki realita bahwa negeri kita adalah zamrud khatulistiwa dengan kekayaan laut dan daratan yang melimpah.Menyalakan lilin tentu jauh lebih bermakna daripada mencela kegelapan. Merekayasa momentum – momentum kejayaan yang terpendam dalam diri pemuda menjadi ledakan – ledakan prestasi tentu jauh lebih bermakna daripada kita terus mengeluh dan malu terlahir sebagai bangsa Indonesia.
Di Indonesia beridiri banyak organisasi kepemudaan (OKP) yang secara umum ditujukan sebagai wadah bagi para pemuda untuk meggali, membina dan mengembangkan potensi yang dimilikinya. Beragam OKP tersebut bergerak sesuai dengan visi, misi dan tujuan didirikannya. Ada yang bergerak dalam ranah – ranah politik, ekonomi, pengembangan teknologi, pendidikan dan sebagainya.Sejak reformasi 1998, berbagai OKP terus bermunculan meskipun kemunculanya dengan beragam motif. Namun apapun motifnya, kemunculan OKP tersebut seharusnya berbanding lurus dengan penyelesaian berbagai masalah yang terjadi ditengah – tengah masyarakat. Bukan justeru sebaliknya, OKP tersebut disibukkan dengan permasalahan – permasalahan internal apalagi sampai terlibat bentrokan fisik sesama angotanya dan berujung pada perpecahan organisasi. Ada beberapa permasalahan yang kerap dialami organisasi kepemudaan yang membuat organisasi tersebut tidak mampu berbuat banyak untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahanditengah–tengahmasyarakat.
1.inkonsistensi perjuangan,Masalah pertama ini kerap muncul saat organisasi sudah mulai membesar. Idealisme yang dulu menjadi fondasi gerakan mulai bergeser dan tergantikan dengan kepentingan sesaat. Kebaikan yang dulu menjadi ruh pergerakan dan menjadi penarik simpati massa mulai melemah dan akhirnya menjauhkan organisasi tersebut dari massa.Terlalu banyak contoh organisasi yang kemudian hancur dalam sekejap bukan karena serangan atau tekanan dari luar tetapi karena kebusukan orang – orang didalamnya. Pada dasarnya setiap manusia menyenangi kebaikan karena itu merupakan fitrah yang dibawanya sehingga perlahan namun pasti organisasi yang berisi dengan keburukan akan hancur.
2. Kelemahan strukturalPerubahan – perubahan besar telah terjadi dalam kehidupan kita. Dunia kini menjadi kampung kecil setelah teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat.
Perubahan tersebut berdampak pada kebutuhan struktur organisasi yang dapat dengan cepat merespon perubahan. Organisasi – organisasi yang memiliki rantai pengambilan keputusan terlalu panjang akan menyulitkan organisasi tersebut untuk bergerak lebih efektif.Organisasi kepemudaan yang masih menggunakan hierarki organisasi terlalu panjang tentu saja akan mengalami kesulitan terlebih yang telah berskala nasional karena di Indonesia sendiri telah menjalankan otonomi daerah dimana terjadi desentralisasi berbagai kewenangan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
3. Hambatan finansialMasalah berikutnya yang sering menjadi permasalahan dalam organisasi yaitu masalah keuangan. Masalah ini bahkan cenderung menjadi permasalahan klasik yang seolah – olah pasti ada dalam sebuah organisasi.
4. Kemandegan regenerasiKemandegan regenerasi merupakan lampu merah bagi sebuah organisasi. Jika regenarasi sudah mandeg, maka organisasi tersebut tinggal menunggu waktu untuk hancur.

Membangun OKP dan Membangun Indonesia
Manusia adalah faktor terpenting dalam organisasi apapun entah itu negara, lembaga sosial bahkan perusahaan sekalipun. Karenanya untuk membangun kejayaan Indonesia sekaligus menyelesaikan permasalahan organisasi, pertama kali yang harus dibangun adalah manusianya. Dan dari sekian manusia yang harus dibangunkan pertama kali adalah pemudanya oleh karena potensi yang dimilikinya. Dan dari sekian potensi (isyarat kejayaan) yang dimiliki oleh pemuda maka yang harus pertama dan utama dibangun adalah mentalnya.Ketangguhan mental para pemuda sesungguhnya telah termaktub dalam lagu kebangsaan yang senantiasa dikumandangkan dalam berbagai upacara kenegaraan. Bangunlah jiwanya menjadi syarat bagi terbangunya pergerakan (raga).Membangun jiwa pemuda Indonesia itulah yang harus menjadi perhatian bagi OKP. Menjadi program prioritas sebelum program – program lainya. Anhar Gonggong (Sejarawan UI) menyimpulkan bahwa kemerdekaan yang kita nikmati saat ini adalah bukan karena lahirnya kalangan terdidik akibat kebijakan politik etis tetapi karena telah lahir kalangan terdidik dan tercerahkan.
Karena inti utama organisasi adalah manusia maka untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang dihadapi oleh organisasi yaitu dimulai dengan mencerahkan para aktivis didalamnya. Disinilah kemudian sistem pengkaderan harus dibuat seoptimal mungkin sehingga seluruh potensi yang dimiliki oleh anggotanya dapat berkembang secara seimbang. Ketidakseimbangan pengkaderan dalam salah satu potensi akan membawa organisasi kedalam jurang kehancuran.Organisasi yang terlalu bertumpu pada pergerakan berpotensi melahirkan kelelahan dan inkonsistensi pergerakan jika tidak diringi dengan pengkaderan yang maksimal dalam inovasi dan mental. Begitu juga jika organisasi bertumpu pada inovasi dan mental tetapi tidak pernah bergerak maka organisasi itu akan kehilangan daya tariknya.
Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, OKP menghadapi tantangan dalam mempersiapkan regenerasi kepengurusan. OKP selama ini diasumsikan tidak bisa menawarkan keuntungan finansial bagi para penggiatnya. Disinilah letak dilematisnya karena begitu OKP menawarkan keuntungan finansial, konflik mulai bermunculan. Namun jika tidak ada solusi terahdap permasalahan finansial, maka organisasi ini bukan saja tidak mampu menggerakkan roda organisasinya tetapi juga kehilangan daya tariknya.
Sekali lagi, keseimbangan dalam pengkaderan memegang peranan penting. Tranformasi ideologi yang menguatkan mental para aktivis harus terus berjalan seiring organisasi tersebut menghadapi berbagai permasalahan sehingga ketika organisasi mengalami kesulitan keuangan, para anggotanya siap berkorban dan ketika organisasi menawarkan keuntungan secara finansial tidak ada yang merasa menjadi korban.
Untuk itulah setiap organisasi membutuhkan sistem keuangan yang rapih, transparan dan sehat. Setiap organisasi harus memiliki manajemen keuangan yang baik sehingga tidak adalagi istilah “Ketua adalah ujung tombak dan ujung tombok”.Selanjutnya untuk memastikan regenerasi dan eksistensi organisasi, organisasi harus melakukan penelitian yang berkesinambungan baik secara internal maupun secara eksternal. penelitian secara internal memungkinkan organisasi mampu memetakan keadaan dirinya yang menjadi alat peringatan dini jika terjadi hal –hal yang membahayakan organisasi seperti motivasi yang rendah, ketidakpercayaan kepada pemimpin dan lain sebagainya. Penelitian eksternal dibutuhkan untuk menjembatani antara visi organisai dengan kebutuhan masyarakat. Penelitian ini akan menciptakan titik yang paling efektif untuk mengkompromikan antara idealitas dengan realitas. Penelitian terkadang tidak mampu dilakukan oleh organisasi padahal ini adalah hal yang penting untuk mendeteksi kondisi. Bahkan dibutuhkan untuk berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat. Penelitian tidak selalu harus melalui serangkaian metodologi penelitian yang rumit meskipun seharusnya dengan kapasitas SDM yang dimilikinya, penelitian yang rumit pun tetap bisa dilakukan.Jadi, untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Indonesia dapat dimulai dengan menata ulang pemuda Indonesia. Untuk menata tersebut, pemuda perlu bergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan yang memungkinkan potensi yang dimilikinya tergali dan bersinergi dengan potensi pemuda lainnya. Organisasi kepemudaan yang baik, akan mampu berkontribusi lebih banyak dalam penyelesaian permasalahan bangsa. Untuk itulah, persyaratan organisasi yang baik harus dipenuhi yaitu: Tersedianya sistem pengkaderan yang menyeimbangkan potensi akal (Daya Inovasi), mental (Ketangguhan Mental) dan jasad (Mobilitas), Sistem keuangan yang transparan dan sehat, Penelitian yang berkesinambungan, Struktur yang responsif.
Demikian beberapa catatan yang dapat diberikan untuk membangun Pemuda Sebatik yang lebih baik. Semoga hari esok adalah hari dimana SEBATIK menjelma menjadi daerah yang aman, adil dan sejahtera sebagaimana cita – cita sosialnya.jangan lupa bagi anda yang berminat menjadi kader Organisasi HPS,Untuk segara Mengambil Formulir Untuk mengikuti pengkaderan ayang akan kami laksanakan dalam waktu dekat.informasi selanjutnya akan kami sampaikan lewat Facebook atau twitter Milik HPS-SEBATIK.
=================== Salam Pemuda Sebatik

Rabu, 27 Oktober 2010

8 tahun HPS Berbakti untuk Pulau Sebatik


tanpa terasa waktu terus berlalu,dan besok kita sebagai pemuda-pemudi bangsa indonesia akan kembali memperingati hari sumpah pemuda.perlu ditegaskan bahwa bertepatan dengan hari sumpah pemuda 28 oktober,Ornganisasi kepemudaan HPS(Himpunan Pemuda sebatik)juga berdiri pada tanggal tersebut sebuah momentum kebangkitan para pemuda asal pulau sebatik.Organisasi ini lahir dari pertemuan beberapa perintisnya pada waktu itu yang kesemuanya berasal dari latar belakang yang berbeda.pada waktu itu ada yang masih sekolah,ada yang sudah kuliah,dan ada yang sudah lulus kuliah,bahkan tidak kurang kebanyakan perintis awal HPS Berasal dari latar belakang pemuda yang kurang terpelajar.namun kegigihan dan keprihatinan mereka akan nasib para pemuda di sebatik yang pada saat itu belum ada wadah yang bisa menyatukan mereka,maka disepakatilah dengan membentuk sebuah wadah kepemudaan dalam bentuk organisasi.
sejak 28 oktober silam,hingga hari ini 28 oktober 2010 Organisasi kepemudaan HPS Telah melewati dinamika dalam perkembangannya.mulai dari tantangan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan serta dari perselisihan para kadernya sendiri.namun karna Lembaga kepemudaan ini lahir dari pemuda,tentunya dalam sebuah perkembangan keorganisasian memerlukan proses yang panjang dalam memberikan pengabdian tertinggi bagi masyarakat sebatik.dan dua bulan telah berlalu setelah kepengurusan baru terbentuk,dimana di bulan agustus 2010 lalu,telah di adakan pemilihan ketua baru.di tangan ketua baru dan pengurus bersama seluruh kader HPS Inilah harapan baru juga kita inginkan,demi Berkembangnya Organisasi Himpunan pemuda sebatik ini,selamat ulang tahun HPS,,salam pemuda

Jumat, 20 Agustus 2010

Seminggu Jelang Mubes HPS


Tak terasa,Usia Organisasi Himpunan Pemuda Sebatik Memasuki Tahun Ke 9 Semenjak Di Bentuk Oleh para Perintisnya sejak 2003 Silam.Berbagai ivent serta Kegiatan yang Bersifat sosial pun telah banyak mewarnai aktifitas Organisasi kepemudaan ini.dan kembali,Pada tgl 28-Agustus 2010 nanti,Segenap pengurus masa sekarang Akan menunaikan satu lagi program lembaga Organisasi HPS,Dimana melakukan pelantikan kepengurusan Baru sebagai bagian bentuk dari Regenerasi untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berjiwa pemimpin sejak Awal.Berikut akan kami sampaikan syarat-syarat untuk menjadi Calon ketua Umum HPS Periode 2010-2012.Semua pengurus serta anggota dari HPS yang pernah mengikuti pengkaderan,Mempunyai Hak untuk maju Dan tampil Berkompetisi Sebagai Bakal calon Ketua umum HPS Yang Baru.Di harapkan Semuanya dapat bersaing secara sehat dan siapapun yang nantnya terpilih,baik menag ataupun kalah,tentunya kita harus mendukung sepenuhnya visi dan misi Ketua umum yang akan datang.Berikut kami rilis syarat dan kriteria calon ketua umum HPS :
1.Beragama Islam dan bertaqwa kepada Tuhan YME.
2.Bersedia menjadi ketua umum HPS
3.Tercatat sebagai warga Sebatik
4.Berdomisili di Sebatik
5.Terdaftar sebagai anggota HPS
6.Berpengalaman dalam berorganisasi
7.Memiliki jiwa diplomasi dan negoisasi
8.Tidak pernah melanggar aturan organisasi
9.Demokratis, Kreatif & Cerdas
10.Memiliki Visi & Misi Pengembangan HPS
11.Memiliki loyalitas terhadap HPS
12.Tidak terdaftar sebagai pengurus inti pada organisasi luar
13.Sehat jasmani dan rohani
14.Tidak mengkaitkan masalah pribadi kedalam organisasi
15.Belum pernah menikah
16.Berumur 20 Tahun s/d 30 Tahun
17.Telah mengabdi di HPS minimal 1 Tahun
18.Tidak terdaftar sebagai tindak pidana di kepolisian

Kamis, 12 Agustus 2010

Daftar nama Angota tetap HPS Dari 2003-Sekarang



Perintis HPS(Angkatan pertama)
Selamat,Baskar,Iwan Jaya,Sudarni S.com,Mas jaya,Nursaidah Said,Dahlan,Arham,Dedy Widyanto,Gusriani,Arif Hidayat,Asril,Sinar,M. Nur,Jumadil,Minawati,Wahyu,Lukman,,Joe Travolta,Nurasia,Aliyas S,Ely,Sabri,Herman,Arma,Ratna,St. Hajar,Asis,Agus,Aliyas T,Nursanti,Rizal,Hardiana,Sadri,Ahmad Martoni,Abd.Malik,Nur Baizura,Alamsyah,Yahya, Amiruddin,Muse,Rusli,Anwar,Emmu,Sugiarto,Ahmad laka,Asma,,Rahida,,Rahma,A.Jamiluddin
Ahmad sauri.

Angkatan ke 2 HPS(angkatan detasemen)
Lilys Sabriana,Hendra,Ade Yulianti,Saharuddin,Aidil,Jusmaniah,Adi,Aidin,Veni farida latif,Sumardi,Kahar,Munuria,Sukmawati,Husmaniar,Yenny Farida,Asmah.S,Syarizat nafumi Azman,Firmansyah,Saidin,Bustan Rasyid,Samsul Alam,Arfika,Andi Herlinda,Asdar sunardi Surianti,Musdar,Rosmi,Nuraini,Tina,Mariana,Anwar,Mashari,Sakka,Tahir,Asman,Darnawis
Kaharuddin,Asma,Susi Susanti,Sri Wahyuni,Rajawali,Adi,SitiAisyah,sinjo, ,Yusnah,Saharah,Namrah,Kasmawati,Rosnaini,Fenny Nur Afni,Faizal,Firman,Muh.Rizat Sadri,Rusman,Nurkamalia,Sabriani,Erwinsyah,Zainal,A.asgar,samang,A.namrah,Asdar,iwan,Rasyid,Rajawali,Arniati,Muslim,Lian,Fatimah,Kamaruddin,Harun,Izad Nazat,Muqmin,Andi Sariah,Abdul Razak(B0y,SitiAminah,Titi Darfiani,Siti Aisyah,Asdedhy,A.idris,Anita,
Hasbullah,Hasnitar,Rahmatia,Nurlina .


Angkatan ke 3 HPS(angkatan loyalitas)
Nuraini,Dewi.Purnama Sari,Sukri,Feri Wahyudi,A.Evy Jayanty,Hariyana A.W,Julia sari, Jumiati,Musdalifah,Novia Agustiani,Reski Handayani,Nurliana,Abidin(tejo) Nasrullah,Alimudin,Zulkifli,Wendy A.S,Riska Amir,Hairul,Muhammad,Jumain,Fahmi,
Siti Hikmatusoliha,Alief Safari Barza,M.Syahruddin,Aisyah Fitri Kartika,siti aisyah
Nurahdatul.H,Zhasrie,Ervansyah,

Rabu, 09 Juni 2010

“Kaum Muda ?”

Kategori atau klasifikasi [muda vs tua] macam ini tentu saja merupakan kategori fisik semata, dimana yang muda selalu dipandang memiliki ketahanan stamina, pikiran, energi, daya dobrak atas kemapanan dan lain sebagainya. Meski tidak selalu setiap yang muda secara fisik lebih dari yang tua, menurut ukuran atau batasan umur dan atau berdasarkan tahap-tahap perkembangan sebagaimana dalam narasi psikologi perkembangan.

Selain itu, secara comman sense istilah itu mungkin akan lebih mudah difahami meski dalam sifat dan identitasnya yang terbatas, sejauh bertolak dari semangat atau cita-cita dasar yang integratif-progresif dalam konteks keindonesiaan. Karena itu yang tersirat dari kosa kata politik “Kaum Muda”, hemat penulis, lebih merupakan sebentuk gerakan politik yang identik dengan semangat patriotisme dan heroisme politik yang dibayangkan bersifat progresif tadi.

Dalam konteks historis, biasanya kepemimpinan kaum muda atau “The Young Leader” yang belakangan diusung adalah akumulasi dari segenap kekecewaan atau keprihatinan atas kepemimpinan politik yang selama ini tak kunjung mampu membawa rakyat untuk keluar dari jerat kultur politik anti-pembaharuan tadi. Karena itu gerakan kepemimpinan kaum muda menjadi sejenis manifesto politik yang hendak menyuntikkan darah segar optimisme bahkan mungkin terselip utopianisme di tengah krisis kepemimpinan politik yang belum steril dari kekuasaan masa lalu.

Dimasa lalu, terutama ketika era penjajahan, gerakan macam ini lazim terjadi sebagai letupan perlawanan sekaligus roh atau spirit yang memanifestasikan diri dalam ideom atau bahasa patriotisme dalam rangka melawan ketidakadilan struktur sosial politik ekonomi, sebagaimana juga lazim di era perang dunia II pada umumnya.

Tokoh-tokoh seperti, Budi Utomo, Hatta, Sjahrir, Bung Karno, dan sejenisnya adalah beberapa contoh figur atau individu yang mampu membawa aspirasi sekaligus mengatasnamakan kebangkitan kaum muda Indonesia dalam merebut cita-cita kedaulatan yang saat itu sudah dibangun bertahun-tahun oleh para patriotis kemerdekaan Indonesia. Sehingga diusia mereka yang muda, mereka saat itu mampu megobarkan semangat heroisme dan patriotisme yang tidak hanya kukuh dengan utopianime, tapi lebih dari itu adalah kemampuan integrasi dan transformasi kultur politik yang lebih progresif.

Selain itu menelisik hubungan antara bahasa dan kuasa juga menjadi penting. Terutama ketika bahasa secara alamiah lahir sebagai ungkapan emotif dengan ideom atau istilah yang lebih berpihak pada bentuk ketimbang isi. Dalam pengertian bahwa bahasa dalam sejarah kekuasaan menjadi instrumen yang vital dalam memformulasikan kenyataan politis, meski tidak selalu memuat unsur ekspresif dan makna dari setiap ideom yang terucap, kecuali sebatas konsep yang terbatas.

Karena itu kata-kata atau ideom politik kadang kosong secara maknawi bahkan secara diam-diam menjadi pelayan bagi heroisme, sebagimana tampil dalam struktur kekuasaan yang hirarkis abad pertengahan lalu. Meski tidak dapat ditampik bahwa dengan bahasa individu menjadi universal sekaligus impersonal sebagaimana tampil dalam figur tokoh yang merefleksikan semangat perjuangan dan kepahlawanan.

Dalam konteks ini bahasa politik “Kaum Muda” juga identik sebagai letupan emotif, yang boleh jadi ia membuka momen transisi politik dalam tahap kebudayaan Indonesia kini. Karena dengan itu kondisi separasi individu dan dunia di luarnya akan terlihat jelas, ketika kondisi negatif dalam tatanan politik itu muncul, dan dengan itu juga tersedia momen transisi politik baru, sekaligus memberi ruang kemungkinan baru dari semangat yang tak lagi melihat isi atas ideom yang muncul.

Hal tersebut setidaknya untuk menegaskan bahwa letupan emotif yang muncul dari gerakan “Kaum Muda” juga sebenarnya memiliki bobot atau kekuatan politik yang lebih progresif dalam konteks negara modern. Sehingga bahasa sebagai instrumen kekuasaan hirarkis yang sempat menjadi pelayan heroisme dimasa kerajaan absolut, kini memiliki kemajuannya dalam konteks politik masa kini.

Setidaknya ini terlihat ketika istilah kepemmpinan “Kaum Muda” muncul dalam perhelatan politik Indonesia yang melahirkan banyak kontroversi seputar isi dan makna dari istilah tersebut. Sehigga terjebak dalam esensialisme kebudayaan. Padahal formulasi bahasa yang tampil dalam ideom tersebut sesungguhnya hanya ingin menunjukan sebentuk peran kaum muda dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur atau membangkitkan semangat “nobility” kaum muda yang hendak membuka lorong baru bagi masa depan politik Indonesia, terutama untuk keluar dari jerat krisis dan struktur dominan dalam kekuasaan Indonesia mutakhir.

Karena itu ideom atau bahasa yang digunakan kaum muda tidak hanya bersifat emotif, sebab dalam konteks kekuasaan politik modern, individu memiliki posisi penting, sehingga tidak jatuh dalam semangat yang massif, meski hal itu niscaya terjadi dalam politik. Tetapi meski demikian, selalu terletak diferensiasi dengan konteks kekuasaan hirarkis masa lalu, yang lebih menekankan bahasa sebagai ungkapan emotif ketimbang ekspresif dalam menggapai cita-cita patriotisme dan heroisme.
Hal itu, setidaknya untuk melihat dan menempatkan bahwa istilah itu tidak hanya kosong dan bualan disiang bolong semata. Sehingga segenap cita-cita etis yang diusung tenggelam ditengah sampah-sampah peradaban akibat dari kolonisasi yang privat atas yang publik yang kini sedang menggejala dalam ruang publik demokratis.
Praktik diam-diam koorporasi yang mengintervensi kebijakan, perselingkuhan diam, manifulasi data dan informasi adalah contoh paling vulgar dari bentuk kolonisasi yang privat ke yang publik. Sehingga seiring dengan itu cita-cita dan idealisme “Kaum Muda” kerap terseok dan tergoda oleh gundukan modal/uang serta pesona nan elok kekuasaan.

Jumat, 23 April 2010

Sebatik in paradise

tatkala kita sebut sebatik.hal yang paling bisa ingat terlebih dahulu adalah daerah perbatasan yang di miliki oleh dua negara.sebelah barat dimiliki oleh pemerintah kerajaan malaysia,dan wilayah pulau sebatik bagian timur dimiliki oleh pemerintah republik indonesia.pulau sebatik yang dengan letak astronomis berada pada 03 15'00"-14 24'55" LU dan 155 33'00"-118 03' 00"LS Dengan luas wilayah 24.666 Ha.Meski tergolong pulau yang masih terus membangun namun kondisi masyarakatnya sudah semakin modern & bahkan semakin berkembang dengan pesat.wilayah ini perlu mendapat perhatian pemerintah yang lebih dalam hal pembangunan,mengingat tuntutan masyarakatnya yang semakin beragan

Rabu, 24 Februari 2010

PROBLEM cloning HPS


beberapa hari yang lalu,tepatnya tgl 21 pebruary 2010,,bertempat di sekretariat hps,,kami segenap pengrus telah bertemu dan melakukan berbagai macam diskusi,..tapi sayang di pertemuan kali ini tidak semua kader terbaik hps datang,,,dikarenakan beberapa faktor,antara lain sebagian besar anggota saat ini melanjutkan pendidikannya di bangku kuliah.ada juga yang aktif di kegiatan pramuka,serta tidak byak juga jg menjadi pengusaha,,selebihnya PNS DAN honorer di beberapa kantor dinas di kabupaten nnk,,,itu sebuah prestasi yang membanggakan.Namun kondisi ini sedikit mempersulit jadwal pertemuan anggota hps di karenakan rentangnya tempat dan daerah masing-masing,,,serta transportasi yang belum semua anggota mempunyai kendaraan pribadi.terkait akhir ini wacana yang sangat gencar di beritakan,,,yaitu Pemekaran.serta ditanya sikap HPS Tentang pemekaran ini sendiri,Kami tegaskan bahwa hps tidak ingin ikut campur dalam urusan ini.biarkan masyarakat yang beraspirasi ke pemda nnk atau ke dprd kab.nunukan.Namun apabila kami melihat ada kejanggalan yang terlihat..terutama tim pemekaran itu sendiri yang tidak terbuka kepada masyarakat,,kami siap memberikan sikap serta kritikan yang tegas terhadap tim itu sebagai koreksi utuk masa depan sebatik yang lebih baik.saat ini kami juga mengalami masalah di organisasi HPS itu sendiri,Namun teman2 hps sepakat ingin menyelesaikannya secara kelembaggaan,karna ini menyakut haarga diri organisasi ini
(Penulis)